Godbless

Godbless

"Perjalanan panjang tentang God Bless, berkaitan dengan diberikannya penghargaan sebagai salah satu dari 25 band /pemusik terbaik sepanjang masa oleh majalah Rolling Stone edisi Indonesia. Saya punya catatan tersendiri mengenai grup yang digawangi oleh Ahmad Albar ini. Catatannya seperti dibawah ini"

Bicara tentang God Bless yang paling saya ingat adalah konser mereka di Bandung pada tahun 1973. Di Gelora Saparua, Minggu siang hari. Saya lupa tanggal dan bulannya, yang pasti setelah April namun sebelum Oktoober. Saat itu Godbless tampil bersama The Gang Of Harry Roesli dan grup Band Bentoel dari Malang. Ketiga grup tersebut terasa istimewa, walaupun grup Bentoel bisa dibilang satu strip di bawah The Gang Of Harry Roesli dan God Bless. Di Bentoel yang bisa dicatat dan saya masih ingat adalah di situ ada Ian Antono sebagai drummer, ya Ian Antono yang kelak akan menjadi gitaris grup God Bless, dan vokalisnya Micky Jaguar, yang sangat dikenal karena ulahnya yang pernah memakan kelinci di atas panggung, sebagai salah satu aksi panggungnya. Hal lain yang saya ingat adalah Micky memakai pakaian putih-putih dan ia bersama Bentoel membawakan lagu “She Is A Rainbow” dari Rolling Stones, sambil melepaskan burung merpati.

The Gang Of Harry Roesli istimewa karena grup ini baru meluncurkan LP “ “ yang berisikan lagu “Nyamuk Malaria,” “ Peacock Dog,” “Borobudur,” “Imagine”, dan mereka memang membawakan lagu ini diatas panggung. Harry Roesli duduk sambil bermain bas, menyanyikan lagu-lagu dari album- tersebut. Saya ingat Hari Pochang ada di sana, Albert Warnerin, dan permainan organ Indra Rivai ! ya ini saya suka soundnya, dan saya ingat terus bunyinya, sampai sekarang. God Bless apa yang saya ingat ? Ahmad Albar, tinggi semampai, rambut kribonya sangat besar, model pakaiannya menyebabkan sebagian kulit bagian punggungnya terlihat, putih. Flamboyan. Itulah kesan tentang Ahmad Albar saat itu. Ia baru datang dari Belanda, ia bagaikan primadona di musik rock Indonesia saat itu. Fuad Hasan (di Kompas ditulis Fuad Umar, tapi seingat saya Fuad Hasan..mungkin saya salah ) drummer God Bless juga menjadi icon lain dari grup ini, kegagahannya dan kerancakannya memainkan drums. Ada Ludwig Lemans, gitaris yang orang Belanda, ada Dedi Dores pada keyboard, yang pada masa itu lazim disebut organ. Pemain bas, sejujurnya saya lupa-tak terekam sosoknya dingatan saya. Yang jelas God Bless membawakan lagu-lagu orang lain. Yang saya ingat saat itu God Bless membawakan lagu “Kick Back Man,” “Getting Old,” (dua duanya dari James Gang), “I Wanna Take You Higher” (Sly and The Family Stone) dan “Tryin’ To Get Away “ ( Grand Funk Raillroad). Yang lain-lainnya saya tidak kenal, yang jelas asyik.

Ketika membawakan lagu “Kick Back Man” Ahmad Albar agak terbungkuk-bungkuk, ketika membawakan lagu “I Wanna Take You Higher” ia mengajak penonton untuk ikut bernyanyi bersama, tetapi penonton musik kita saat itu masih malu-malu, tidak sespontan dan seekspresif sekarang., jadi pada bengong saja tak tahu harus berbuat apa. “I Wanna TakeYou Higher……. Hiiigher… ayo kalian ikuti saya.. “ kata Ahmad Albar mengucapkan lirik lagu tersebut, berulang-ulang tapi penonton tetap hanya celingukan. Dan kata kalian saat itu terasa agak janggal di telinga saya , seperti tidak sopan, mungkin lebih pas kata anda. Tapi boleh dimaklum, Ahmad Albar baru datang dari Belanda, setelah lama bermukim di sana, dia masih tidak terlalu luwes bicara (menggunakan) bahasa Indonesia. Lagu “Tryin’ To Get Away,” selalu membuat saya terkenang pada Ludwig Lemans. Terutama gelitikan tangannya pada intro lagu ini.

godbless

Bentoel, The Gang Of Harry Roesli, God Bless, pada saat itu punya kesamaan, idealisme untuk mengadakan pembaruan atau alternatif pada musik Indonesia, yang didunia rekaman didominasi oleh musik Koes Plus, D Loyd, Mercys yang bercorak pop, yang umumnya direkam di perusahaan rekaman Remaco. Bentoel memang akhirnya patah di tengah jalan, tapi The Gang Of Harry Roesli ( sebetulnya bersama Shark Move) telah mengaktualisasikan idealisme dalam bentuk rekaman (LP) yang pada jaman sekarang lazim disebut rekaman indie. God Bless saat itu belum rekaman, mereka baru melakukan rekaman pada tahun 1975. Tapi walaupun belum melakukan rekaman idealisme God Bless sebagai pejuang pembaharu bisa terus kita rasakan beberapa tahun ke depan.

Harus saya akui setelah menyaksikan penampilan God Bless di Gelora, saya menjadi salah seorang fans grup ini. Walaupun mereka membawakan lagu-lagu orang lain, tapi pilihan-pilihan lagunya asyik Mereka mampu menghidupkan lagu orang lain dengan sangat baik di atas panggung. . Belakangan saya merasakan, kadang yang dibawakan oleh God Bless lebih asyik dari asliya. Yang jelas sejak tahun 1973 itu God Bless merupakan salah satu grup yang saya ikuti perkembangannya, terutama lewat majalah Aktuil.Saya kemudian menjadi tahu, lagu-lagu apa yang sering dibawakan oleh God Bless di atas panggung, selain lagu-lagu yang saya ingat dibawakan di Gelora mereka juga sering membawakan lagu “Keep In Time” dari Trapezze, “Come On In” dari Kin Ping Meh dan belakangan juga lagu dari Queen “Brighton Rock” dan dari Kansas “Carry On My Way Wordson”. Lagu “Brighton Rock” saya saksikan dibawakan God Bless pada tahun 1975, pada Pesta Musik Musim Kemarau, di belakang Gedung Sate, yang hampir membuat saya kena musibah. Ya, karena saya ingin menyaksikan paling depan, pada acara yang diselenggarakan di tempat terbuka dan gratis itu, saya terus merangsek ke depan.

Sampai akhirnya saya tiba dipaling depan, berhadapan dengan pagar tembok, berdesak-desakan sementara dari belakang terus merangsek ingin ke depan. Di sekitar saya banyak yang pingsan, diangkat, ditolong dinaikan keatas panggung, dibawa ke tempat pertolongan. Saya merasa sesek, panas, berkeringat, akhirnya saya berjuang kembali ke belakang. Susah payah, karena yang dibelakang ada yang hendak ke depan, siang hari bolong, untungkah akhirnya saya bisa ke luar. Kelelahan. Saya akhirnya, melihat dan mendengar dari jauh. Yang saya ingat selain God Bless, juga ada Giant Step-yang membawakan lagu “ Air Polution” dan beberapa lagu lainnya. Juga ada grup Rawa Rontek yang memadukan rock dengan debus.Kembali ke God Bless. Saat itu saya sudah sampai pada suatu kesimpulan, kekuatan God Bless adalah diaransemennya yang apik, pemilihan lagunya yang jeli, kecuali lagu seperti Getting Old atau The Letter ( Chicken Shack) yang berima slow, maka umumnya lagu\-lagu yang dibawakan oleh God Bless adalah lagu-lagu yang banyak syncope, berhenti mendadak secara bersama, maju lagi, yang sangat mendukung aksi panggung para pemusiknya.




Sumber cerita :

http://catatanmusik.wordpress.com/god-bless-1-perjalanan-panjang/:








Leave a Reply